Mengirim barang pecah belah memang membutuhkan perhatian khusus. Barang-barang seperti keramik, kaca, porselen, hingga barang elektronik berisiko tinggi rusak jika tidak dikemas dengan baik. Kami paham, kamu tentu tidak ingin barang kirimanmu sampai dalam kondisi pecah atau rusak, apalagi jika barang tersebut bernilai tinggi atau memiliki nilai sentimental.
Agar proses pengiriman barang pecah belah berjalan lancar sampai tujuan dengan aman, yuk simak beberapa tips dari kami berikut ini. Kami akan bahas dari proses pengemasan hingga cara memilih jasa ekspedisi yang tepat.
1. Gunakan Bahan Pelindung yang Tepat
Langkah pertama yang paling krusial adalah memilih bahan pelindung yang sesuai. Barang pecah belah sangat rentan terhadap guncangan, tekanan, dan benturan. Maka dari itu, kamu bisa menggunakan beberapa bahan berikut:
Bubble wrap: Bungkus barang secara menyeluruh dengan bubble wrap untuk memberikan lapisan pelindung yang empuk.
Styrofoam atau foam peanuts: Isi ruang kosong dalam kotak dengan bahan ini agar barang tidak bergerak saat dalam perjalanan.
Kertas koran atau kraft paper: Cocok digunakan sebagai tambahan lapisan bantalan.
Jangan ragu untuk melapisi barang lebih dari satu kali. Ingat, lebih baik berlebihan dalam hal perlindungan daripada menyesal kemudian.
2. Pilih Kotak yang Kuat dan Ukuran yang Tepat
Pastikan kamu menggunakan kotak kardus yang tebal dan tidak mudah penyok. Hindari memakai kardus bekas jika kondisinya sudah tidak layak.
Gunakan kotak dengan ukuran yang sesuai — tidak terlalu besar, agar barang tidak mudah bergerak, dan tidak terlalu kecil, agar ada cukup ruang untuk bahan pelindung. Jika kamu mengirim beberapa barang pecah belah sekaligus, bungkus masing-masing item secara terpisah dan beri sekat pemisah agar tidak saling berbenturan.
3. Segel dengan Rapi dan Kuat
Gunakan lakban yang kuat untuk menyegel kotak. Pastikan seluruh sisi atas, bawah, dan sudut kotak tertutup dengan baik. Kami sarankan menggunakan teknik “H-taping”, yaitu menyegel bagian tengah dan kedua sisi penutup kotak dengan membentuk huruf “H” untuk hasil yang lebih kuat.
4. Beri Label “Fragile” Secara Jelas
Jangan lupa untuk memberi label “Fragile” atau “Barang Mudah Pecah” di setiap sisi kotak. Kamu juga bisa menambahkan tanda panah untuk menunjukkan posisi atas. Ini akan membantu petugas ekspedisi memperlakukan paketmu dengan lebih hati-hati.
5. Asuransikan Barang Kirimanmu
Kami sangat menyarankan kamu untuk menggunakan asuransi pengiriman, terutama jika barang yang dikirim memiliki nilai tinggi. Asuransi bisa memberikan rasa aman lebih karena kamu bisa mendapatkan ganti rugi jika terjadi kerusakan atau kehilangan.
Sebagian besar jasa ekspedisi saat ini sudah menyediakan layanan asuransi dengan biaya tambahan yang relatif terjangkau.
6. Pilih Jasa Ekspedisi yang Terpercaya
Tak kalah penting, pilih jasa ekspedisi yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik dalam menangani pengiriman barang pecah belah. Beberapa ekspedisi bahkan menawarkan layanan khusus untuk pengiriman barang fragile, termasuk penanganan ekstra dan packaging tambahan.
Kamu bisa membaca review pengguna lain, bertanya langsung ke customer service, atau memilih ekspedisi yang menyediakan tracking real-time agar kamu bisa memantau posisi barangmu.
7. Uji Coba Guncangan Sebelum Dikirim
Sebelum mengirim, kami sarankan kamu melakukan uji coba sederhana: goyangkan kotak secara perlahan. Jika terdengar suara benda bergerak di dalam, berarti packing masih kurang aman. Tambahkan bahan pengganjal hingga benar-benar tidak ada ruang gerak di dalam kotak.
0 Comments